widget

CANDI SAMBISARI

Candi Sambisari yang terletak di Desa Sambisari termasuk daerah yang tidak terlalu subur, dan tidak juga terlalu gersang.

PROKLAMASI

Proklamasi adalah pernyataan suatu bangsa untuk bebas dari penjajahan

PENINGGALAN KERAJAAN PADA MASA HINDU-BUDHA

Pada masa kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, banyak meninggalkan sumber sejarah, baik berupa bangunan kuno (seni bangun), prasasti, hasil kesusastraan. Dari berbagai bentuk peninggalan sejarah itu, dapat dianalisis secara ilmiah untuk mengungkap tahun pembuatannya.

KERAJAAN ANGKOR

Dari sudut sejarah, faktor berdirinya Kerajaan Angkor diketahui berasal dari luar yaitu pengaruh dari Nusantara

RUNTUHNYA ORDE BARU

Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda Asia.

Firefly Pointer 2

Jumat, 25 April 2014

CANDI SAMBISARI



Sejarah pendirian Candi Sambisari belum dapat diketahui secara pasti karena tidak adanya bukti yang konkret. Untuk menentukan tahun pendiriannya harus ditinjau dari beberapa segi. Dari segi arsitektur, R. Soegmono menggolongkan Candi Sambisari ke dalam abad 8 M. berdasarkan batu isian yang digunakan berupa batu padas, pendirian Candi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan dan Sojiwan, yaitu sekitar abad ke 9 – 10 M. Berdasarkan kedua tafsiran tersebut, Seodiman berepndapat bahwa Candi Sambisari didirikan pada abad 9 M (± 812 – 838 M). Pendapat tersebut didukung adanya temuan lempengan emas bertulis (prasasti), karena berdasarkan tafsiran paleografis, Boechari berpendapat bahwa tulisan itu berasal dari sekitar abad ke 9 M. Prasasti tersebut berhuruf Jawa kuna, berbunyi Om Siwa Sthana, yang artinya hormat, pembuatan tempat (rumah) bagi Dewa Siwa.

Candi Sambisari secara administratif terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak Desa Sambisari kira – kira 12,5 km dari pusat kota Yogyakarta ke arah Timur (Jalan Jogja-Solo), di Desa Sorogenen membelok ke Utara memasuki jalan desa yang cukup lebar kira-kira 2,5 km menuju ke Desa Sambisari. Tempat ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat mauapun roda dua dengan mengikuti ruas jalan raya jurusan Jogja-Solo pada kilometer 12,5 masuk ke arah utara kurang lebih 1 km. Candi Sambisari berada pada ketinggian sekitar 140 m di atas permukaan air laut. Pada sisi sebelah barat candi (pada jarak sekitar 300-an m) terdapat alur Sungai Kuning yang mengalir dari arah utara menuju ke selatan.

Candi Sambisari yang terletak di Desa Sambisari termasuk daerah yang tidak terlalu subur, dan tidak juga terlalu gersang. Di sebelah barat desa ada Sungai Kuning, yang sumbernya antara lain dari lereng Gunung Merapi di sebelah utara. Tanah di Desa Sambisari berupa tanah pasir bercampur abu gunung berapi. Pada musim kemarau sangat berdebu dan tanah sukar mendapatkan air, sehingga tanaman pun sukar tumbuh. Di sebelah utara pada jarak ±18 km terletak Gunung Merapi dan Merbabu, yang sampai sekarang masih aktif. Kedua gunung tadi pada masa – masa yang lalu sering murka, tidak mengherankan apabila daerah Sambisari dan sekitarnya yang relatif terletak tidak jauh dari gunung – gunung berapi itu, mengalami hujan abu berkali – kali. Oleh karena tanah di situs penggalian terdiri dari abu gunung berapi, sehingga pada waktu musim kering tanah mudah longsor. Hal itulah yang menyulitkan penggalian arkeologis di musim kemarau.

Selengkapnya tentang Candi Sambisari dan candi-candi lainnya klik di sini

PERISTIWA PROKLAMASI DAN PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


Proklamasi adalah pernyataan suatu bangsa untuk bebas dari penjajajahan. Bangsa Indonesia telah melewati peristiwa itu setelah pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklasikan kemerdekaan. Sejak saat itu Indonesia berdaulat sebagai negara merdeka dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

A. KEKALAHAN JEPANG DAN KEKOSONGAN KEKUASAAN
            Perang Dunia II terjadi setalah Jepang membombardir Pearl Harbour pada 7 Desember 1941. Hancurnya Pearl Harbour, ternyata memudahkan Jepang untuk mewujudkan citacitanya, yaitu membentuk persekemakmuran Asia Timur Raya. Daerah-daerah di Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Pembentukan Persekemakmuran Asia Timur Raya berhasil diwujudkan, meskipun hanya untuk sementara.

           Serangan Jepang ke Indonesia (Hindia Belanda) pertama-tama terjadi 11 Januari 1942 dengan mendarat di Tarakan (Kalimantan Timur). Balikpapan yang merupakan daerah yang kaya akan minyak bumi, jatuh ketangan Jepang 24 Januari 1942, disusul kemudian Pontianak 29 Januari 1942, Samarinda 3 Pebruari 1942, Banjarmasin 10 Pebruari 1942. Dalam perkembangannya, Jepang mulai mengalami kesulitan, terutama setelah Amerika Serikat menarik sebagian pasukannya dari Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan Jepang terhadap Australia dapat dihentikan karena tentara Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran Laut Koral (Karang). Serangan Jepang terhadap Hawai juga dapat digagalkan oleh tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di Midway pada bulan Juni 1942. Kekalahan Jepang terhadap Sekutu, dengan ditanda tanganinya perjanjian Post Dam, maka secara resmi Jepang menyerahkan kekuasaan pada Sekutu. Dengan demikian di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini oleh bangsa Indonesia dimanfaatkan untuk memproklamasikan kemerdekaan.

         Untuk mengakhiri peperangan ini, maka pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom yang pertama di atas kota Hirosyima. Tiga hari kemudian, tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan lagi di atas Nagasaki. Akibatnya bukan saja membawa kerugian material, karena hancurnya kedua kota tersebut dan banyaknya penduduk yang menemui ajalnya. Tetapi secara politis telah mempersulit kedudukan Kaisar Hirohito, karena harus dapat menghentikan peperangan secepatnya guna menghindari adanya korban yang lebih banyak lagi. Hal ini berarti bahwa Jepang harus secepatnya menyerah kepada Sekutu atau Serikat. Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.


Selengkapnya lihat di sini